Dia Melihatmu

Tak mudah memang untuk istiqomah dalam menjalankan kebaikan atau meninggalkan yang dilarang dalam segala situasi dan keadaan. Misalnya saja, saat diadakannya ujian. Boleh jadi itu ujian akhir sekolah, ujian masuk perguruan tinggi, ujian tingkat keahlian atau pun beragam jenis ujian lainnya yang masing-masing peserta pasti ingin bisa melaluinya dengan baik dan lulus. Berbagai cara pun, ditempuh. Ada yang mengikuti lembaga bimbingan belajar, ada yang bekerja keras belajar secara intensif, bahkan ada pula yang mengambil jalan pintas dengan menggunakan jasa joki atau minimalnya membuat contekan!

Bagi yang mengambil jalan pintas, semua strategi telah direncanakan dan diatur dengan rapi. Dengan harapan segalanya bisa berjalan dengan lancar dan supaya tak ketahuan tentunya. Bagaimana jadinya kalau aksi yang di luar jalur ini ketahuan, pastilah peserta ujian ini akan dibatalkan dan akan mendapat sanksi moral berupa ‘malu’!
Malu kepada siapa? Manusia? Siapa sih orangnya yang takkan malu jika aksinya yang tak jujur itu diketahui orang lain. Sebenarnya bukan dalam situasi ujian saja, masih banyak aksi-aksi lain yang sering kali dilakukan dengan sembunyi-sembunyi ataupun tetap nekat dilakukan, mumpung tak ada yang tahu.
Kalau begitu dimana Allah? Memang benar tak ada orang lain yang tahu, memang benar tak ada orang lain di sisi kita. Namun, dimana pun kita berada, dimana pun kita bersembunyi bahkan di tempat yang paling gelap sekalipun, ada Allah yang senantiasa terjaga, mengawasi makhluknya. Kita tidak betul-betul sedang sendiri, ada Allah yang senantiasa bersama kita. Allah maha melihat, mengetahui rahasia-rahasia, dan mengamati apa saja yang dikerjakan oleh setiap jiwa. Kita malu pada Yang Maha Melihat.

Sumber : majalah elfata

2 Responses

  1. ALLaH alwys watcing us..:)

  2. Whenever ‘n wherever we are, Allah will always see ‘n know well whatever we do. So, just remember that:
    Allah always whit us,,,. :->

Leave a reply to Hamba Allah Cancel reply